06 Agustus 2009

Terus SEDOT LEMAK (KK-2)


KASUS-2, Obesitas (Kegemukan)

Saya pernah membantu seorang client yang Obesitas (Kegemukan), Ibu, usia usia 42 tahun (Juni 2005), tinggi badan 161 cm, berat badan 87,5 kg, memiliki 2 orang anak, tinggal di Jakarta Utara.
Sebetulnya ia tidak ada minat mengikuti terapi saya, tapi waktu itu ia kebetulan sedang jalan bareng dengan temannya yang telah menjadi client saya dan sedang mengikuti program terapi Phobia.
Jadi waktu ikut bincang-bincang dia cerita bahwa ia sudah beberapa kali ikut program sedot lemak, untuk menurunkan berat badannya.
Saya tanya tinggi badan dan berat badan ibu berapa ?, 161 cm dan 87,5 kg dia menjawab dengan agak malu-malu.
Saya beritahu kepada ibu tersebut, bahwa beratnya kelebihan 36,5 kg dari berat idealnya.
Saya tanya lagi kenapa ibu beberapa kali ikut program sedot lemak ?
Jawabnya : Nah itu dia Koh Le Man, saya ini orangnya bandel banget, tidak bisa diet, maunya makan enak terus dan yang paling sulit buat saya adalah ngurangin ngemil, juga males olah raga.
Saya tanya lagi berapa kali sudah sedot lemak dan setiap berapa lama, ia jawab dengan cuek dan sepertinya ogah menjawab, udah sering setiap beberapa bulan sekali.
Saya juga makan supplement penurun berat badan juga, tapi hasilnya turun sedikit untuk beberapa waktu kemudian naik lagi.
Pokoknya udah abis uang banyak deh untuk ngurusin badan gue, juga muka (wajah) gue, kalau ditotal udah ratusan juta rupiah.
Jujur saja saya tidak terlalu suka dengan perilaku dan kepribadian ibu itu, maaf orangnya kurang tahu sopan santun dan sangat emosional, ia kena penyakit Psikosomatik.......... tapi, oke no problem.
Secara singkat saya bilang sama ibu itu, kalau ibu mau kurus tidak perlu sedot lemak, tapi ngemilnya dihilangkan dan makannya dijaga (diet), juga olahraga.
Saya tidak sangka omongan saya tadi dijawab dengan suara yang sangat ketus, Bapak tidak dengar ya, tadikan saya bilang,.......... saya tidak bisa diet dan tidak bisa berhenti ngemil, juga malas olah raga !!!
Saya agak emosi,.......... saya jawab ya, itu kalau ibu lakukan sebelum diterapi, ibu pasti tidak bisa.
Saya terapi ibu dulu supaya ibu berhenti ngemil, mau diet dan mau olah raga,......... berikutnya saya heran juga mendengar intonasi dan volume suara si ibu jadi lembut dan sangat halus bahasanya.
Maaf Bapak,......... memangnya apa yang Bapak bilang itu benar ???
Saya bilang ibu nanti bisa buktikan sendiri, karena terapi saya ini hasilnya bisa dilihat, dirasakan dan bisa dibuktikan, yaitu berat badan ibu akan turun secara bertahap dan bukti lainnya, ibu dan teman-teman ibu bisa saksikan secara langsung,.......... ibu akan BERHENTI NGEMIL, MAU DIET dan MAU BEROLAH RAGA !!!
Dari tatapan mata, ekspresi wajah dan bahasa tubuhnya saya tahu persis bahwa ibu itu 100% tidak percaya dengan perkataan saya.
Untuk saya, no problem, karena hal itu hal yang sangat wajar dan biasa, semua client saya pada mulanya tidak percaya bahwa penyakit Psikosomatiknya dapat disembuhkan.
Saya cuma bilang Ibu sudah keluar uang ratusan juta rupiah, tapi badannya tetap melar, tidak ada perubahan, tidak ada salahnyakan ibu coba cara lain (tanpa sedot lemak dan tidak perlu minum obat pelangsing badan).
Saya bilang tanya deh sama teman ibu yang telah menjadi client saya dan telah disembuhkan beberapa macam penyakit Psikosomatiknya.
Beberapa hari kemudian dia HP saya dan menyatakan bersedia untuk mengikuti program terapi saya (10 kali terapi).
Satu bulan setelah selesai terapi saya berkomunikasi dengan ibu tersebut dan ia mengatakan bahwa sekarang tidak suka ngemil lagi dan makannya sudah tidak rakus seperti dulu, kalau olah raga dia pilih yang ringan saja yaitu jogging.
Waktu saya tanya berat badannya, ia bilang telah turun +/- 4 kg, di bulan kedua saya tanyakan lagi keadaannya dan berat badannya, ia bilang sudah turun +/- 8,5 kg sejak selesai terapi,.......... sejak saat itu sampai sekarang saya tidak berkomunikasi lagi dengan ibu tersebut.
Tapi saya berterimakasih kepada beliau, karena beliau turut mempromosikan terapi saya, dan beberapa temannya yang merasa kegemukan juga telah diterapi oleh saya,.......... terima kasih ya bu atas promosinya, stop ngemil, terus diet dan olah raga ya,.......... salam sukses Koh Le Man.
PERHATIKAN GAMBAR