06 Juli 2012

Penyakit PSIKOSOMATIK

Apa dampak Negatip Penyakit PSIKOSOMATIK bagi kehidupan kita ?

PSIKOSOMATIK, penderita penyakit PSIKOSOMATIK, kebanyakan tidak tahu dan tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit PSIKOSOMATIK,....jadi mereka tidak tahu apa dampak Negatip dari penyakit PSIKOSOMATIK itu.

PSIKOSOMATIK, akan sangat mempengaruhi tingkah laku, sikap, kebiasaan, cara pikir, cara kerja dan pergaulan kita, baik dalam kehidupan sehari-hari, di rumah, keluarga, lingkungan, masyarakat, sekolah, kantor dsb.

PSIKOSOMATIK, akan membentuk Sikap Mental, Kepribadian, Mental Blocking yang negatip dan akan membuat kita GAGAL dan tidak berhasil dalam kehidupan kita, seperti di pendidikan, pekerjaan, karier, perjodohan, rumah tangga, pergaulan, beradaptasi, bermasyarakat dll.

Program TERAPI PSIKOSOMATIK Koh Leman, untuk :

- Menyembuhkan penyakit Psikosomatik
- Merawat MENTAL dan KEPRIBADIAN
- Mencegah dan mengatasi PERCERAIAN
- Mencegah dan mengatasi KEHANCURAN RUMAH TANGGA
- Menyerasikan PASANGAN HIDUP dan PERKAWINAN
- Menyembuhkan Phobia, Trauma, Temperamental, Depresi dll

Silahkan para pengunjung Blog,....membaca kisah nyata dari para client saya (para penderita penyakit Psikosomatik) dan semoga kisah nyata tersebut dapat memberikan pencerahan dan pemahaman tentang penyakit PSIKOSOMATIK dan dampak Negatip yang ditimbulkan dari penyakit PSIKOSOMATIK tsb.

06 November 2009

Jawaban Pertanyaan Pengunjung Blog (JPPB-3)

Jawaban Pertanyaan Pengunjung Blog psikosomatik-ku,

Pertanyaan sbb :

Pertanyaan Mbak Nuning (Semarang),
Saya gadis, usia 38 tahun, pendidikan S1 akuntansi, anak pertama, karyawati swasta, 4 kali pacaran tapi putus, mantan pacar selalu membebani dan merugikan saya, saat ini saya trauma mau pacaran lagi, apakah saya kena penyakit psikosomatik ?

Jawaban :
Membaca kisahmu walaupun informasinya sangat minim, tetapi sudah bisa dipastikan kamu kena penyakit psikosomatik.

Saya tidak tahu kenapa kamu selalu gagal dengan pacarmu ?

Apakah kegagalan itu disebabkan karena materi atau masalah keuangan atau tidak cocok karena kepribadian dan perilakunya ? (kamu tidak menjelaskannya).

Kamu merasa terbebani dan dirugikan oleh pacarmu, apakah semuanya seperti itu ?

Itu berarti masalah materi, apakah pacarmu tidak punya penghasilan atau pendapatannya kurang ?, atau jabatannya lebih rendah dari kamu ?, sehingga kamu merasa terbebani dan merugikanmu ?, atau ada sebab-sebab lainnya ?

Kalau memang demikian mungkin kamu juga harus introspeksi diri, apakah kamu pacaran seperti orang berdagang ?, harus untung terus !!!, kadang-kadang pedagang saja mau berkorban, jual modal atau jual rugi barang dagangannya, asal uangnya dapat diputar (itu hanya analogi saja loh, jangan marah ya).

Dalam menilai pacar yang terpenting adalah karakter dan kepribadiannya yang tercermin pada perilakunya atau tingkah lakunya, kalau perilakunya baik dan oke menurut kamu, tapi mungkin nasibnya belum sebaik kamu, asalkan dia memang telah berusaha dan bekerja dengan sepenuh hati dan sepenuh kemampuannya, ya kamu harus pertimbangkan lagi, yang dipakai jangan hitungan dagang nona !!!, walaupun kamu sarjana Akuntansi.

Kamu harus merubah cara berpikir dan sikap mentalmu, agar tidak gagal terus, trauma dan stres karena curiga setiap didekati oleh cowok.

Cobalah berpikir positip, terbuka dan komunikatif, komunikasikan secara clear dengan calon pacar kamu, pastikan kamu bisa menerima dia tidak, begitupun sebaliknya ?

Kalau semua mantan pacarmu putus karena ulahmu, maka kamu harus secepatnya menyembuhkan penyakit psikosomatikmu, karena jika dibiarkan kejadian ini akan selalu berulang dan akan membuatmu semakin lama semakin tidak nyaman, kecuali kamu telah memutuskan akan hidup sendiri tanpa pasangan,......... jadi semuanya tergantung mbak Nuning, ingat semua jadi seperti yang kamu pikirkan,..........camkan itu !!!

30 Oktober 2009

Jawaban Pertanyaan Pengunjung Blog (JPPB-2)


Jawaban Pertanyaan Pengunjung Blog psikosomatik-ku

Pertanyaan dari : Ibu Widia, Meike, Ina (Jakarta) dan Bapak Simon, Armain (Jakarta), Reza (Sukabumi), Diki (Bandung), Yanto (Surabaya), Putu (Bali).
Pertanyaan sbb :
1. Apakah terapi Psikosomatik Koh Leman mempunyai efek samping ?
Jawaban :
Tidak ada efek samping, karena terapi psikosomatik Koh Leman tanpa obat dan tanpa sentuhan, client (pasien) hanya diajak berkomunikasi secara lisan dan tulisan, diberikan pencerahan dan bimbingan untuk menyembuhkan penyakit psikosomatiknya.
2. Apakah penyakit Psikosomatik itu berbahaya jika dibiarkan ?
Jawaban :
Pertanyaan tersebut akan saya jawab dengan beberapa contoh kasus dan silahkan anda sendiri menilai dan menjawab pertanyaan anda.

Contoh Kasus 1,

Misalnya orang yang Phobia (Ketakutan) kepada KECOA, lagi nyetir mobil dijalan TOL, kecepatan mobil 120 KM/jam, entah dari mana datangnya,......... tiba-tiba ada seekor KECOA hinggap ditanggannya, orang tersebut kaget luar biasa dan sangat ketakutan,......... pertanyaannya apa yang akan terjadi dengan mobil yang sedang dikemudikannya dan orang-orang yang berada didalam mobil tersebut (misalnya ia sedang pergi bersama anak dan istrinya), bagaimana dengan mobil lain yang berada didekatnya ???

Contoh Kasus 2,

Misalnya orang yang hobinya berbohong (pembohong) atau penipu,.......... keluarga, teman, atasan, rekan kerja, kebanyakan orang dibohongi dan atau di tipunya,......... bagaimana menurut anda ???

Contoh Kasus 3,

Misalnya suami atau istri yang egois, otoriter, temperamental, cemburuan, mau enak dan menang sendiri, dsb,........ bagaimana nasib keluarga dan anak-anaknya ???

Contoh Kasus 4,

Misalnya karyawan yang ngak PD, minder, ragu-ragu, lelet, malas, ngeyel (bandel), tidak produktif dll,.......... bagaimana dengan nasib karyawan tersebut dan bagaimana kinerja perusahaan dengan kwalitas karyawannya seperti itu ???

Contoh Kasus 5,

Misalnya Keluarga yang amburadul, broken home, bercerai, dll,......... bagaimana nasib mereka, khususnya anak-anak mereka ???

Contoh Kasus 6,

Misalnya anak-anak broken home, super nakal, liar, tidak dapat diatur, melawan dan tidak menghormati orang tua, pergaulan bebas, NARKOBA dll,......... bagaimana masa depan anak tersebut, juga orang tua atau keluarganya ???

Kasus lainnya silahkan lihat dan pelajari dari lingkungan sekitar kita, silahkan dinilai sendiri, apa dampak negatipnya apa bila hal tersebut menimpa kita ???

3. Dari kisah nyata yang saya baca ada beberapa kasus yang proses penyembuhannya menurut saya cukup lama, bisa sampai 18 s/d 20 kali terapi, pertanyaannya,......... mengapa terapinya kok lama ?
Jawaban :
Karena proses seseorang sampai menderita penyakit Psikosomatik memakan waktu yang panjang dan lama, tahunan bahkan sampai puluhan tahun atau bahkan seumur hidupnya.

Apakah penyakit Psikosomatik yang diderita sesorang selama puluhan tahun atau seumur hidupnya, dapat disembuhkan hanya dengan satu kali atau dua kali terapi ?

4. Pertanyaan Ibu Ana (Surabaya),
Saya sudah menikah selama 9 tahun punya 2 orang anak, kehidupan cinta dan sex dengan suami selama ini oke-oke saja, tapi kenapa ya, sejak 6 bulan terakhir saya merasa begitu hambar dan tidak ada gregetnya lagi ?
Jawaban :
Anda berdua, suami-istri harus introspeksi, mengkaji ulang seluruh perjalanan hidup perkawinan anda, cari perubahan apa yang telah terjadi pada diri anda berdua, khususnya 6 bulan terakhir ini, bandingkan dengan waktu pacaran dulu dan waktu awal perkawinan, dimana anda berdua sedang mesra-mesranya, cinta banget juga sedang hot-hot nya.
Bila anda jeli melihatnya, biasanya ada perubahan drastis dari kepribadian dan sikap mental anda berdua (lihat dan baca kembali, Karakter dan Kepribadian).
Topeng yang anda berdua kenakan waktu pacaran dan waktu mesra-mesranya sekarang telah dicopot, akibatnya jadi seperti yang dirasakan saat ini, ayo usahakan semampunya untuk memakai topeng itu kembali dan sesuaikan juga sikap mental anda berdua, kembalilah seperti masa bahagia dulu, semoga berhasil dan kembali greng,........ saya doakan ya.
5. Pertanyaan Ibu Faridah (Palembang),
Saya telah menikah selama 2,5 tahun, tanpa anak, suami saya sifatnya jelek, otoriter dan temperamental, bagaimana cara merubahnya ?
Jawaban :
Waktu pacaran dulu kamu tahu tidak sifat suamimu ?, kalau tahu artinya kamu memang berani mengambil resiko, kalau tidak tahu artinya suamimu pandai bersandiwara.
Untuk merubahnya, kalau kamu tidak mampu memberikan saran dan masukan kepada suamimu, mintalah bantuan keluarga atau sahabat yang paling disegani oleh suamimu untuk menasehatinya, yang harus diingat baik-baik adalah jangan sekalipun kamu membiarkan suami mu melakukan KDRT, karena nanti akan semakin sering, keterusan dan semakin parah, kamu harus berani melaporkannya jika terjadi KDRT, juga harus minta pertolongan dari seorang ahli yang mampu membantumu dan suami, jika saran saya telah dilaksanakan dengan baik dan benar tapi masih belum berhasil atau GAGAL !!!,......... tetaplah berusaha dan selalu berdoa kepada Tuhan mohon petunjuk dan pertolongan Nya.
Demikian jawaban yang dapat diberikan, semoga bermanfaat dan berguna bagi kita semua, untuk pertanyaan lainnya yang belum sempat saya jawab, tunggulah jawaban nya di JPPB-3, terima kasih atas perhatiannya.

27 Oktober 2009

Jawaban Pertanyaan Pengunjung Blog (JPPB-1)


Jawaban Pertanyaan Pengunjung Blog psikosomatik-ku

Pertama-tama perkenankanlah saya menyampaikan salam sejahtera kepada Bapak, Ibu dan para sahabat ku pengunjung blog Koh Leman, diiringi doa semoga kita semua selalu berada dalam keadaan sehat dan selalu dalam perlindungan Tuhan YME,......... Amin.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena e-mail kalian semua baru dapat Koh Leman jawab sekarang, bukan tidak perhatikan terhadap semua pertanyaan yang masuk, tapi karena keterbatasan waktu yang ada, sehingga sebagian pertanyaan dari para sahabat baru dapat dijawab sekarang,......... jangan marah dan kecewa ya.
Koh Leman tidak dapat menjawab pertanyaan Bapak dan Ibu satu persatu, karena jumlahnya e-mail yang masuk cukup banyak, untuk pertanyaan yang bersifat pribadi mohon maaf tidak dapat dijawab melalui forum ini.
Jawaban pertanyaan yang senada atau kurang lebih sama maksudnya akan disatukan dan untuk pertanyaan Bapak, Ibu yang tidak dijawab, silahkan baca kembali dengan cermat dan teliti tulisan yang ada di blog ini, karena jawabannya ada disana.
Semoga jawaban yang diberikan dapat memberikan pencerahan dan pemahaman yang lebih baik terhadap penyakit Psikosomatik kita.
Pertanyaan dari Ibu Ani, Widia, Nelly, Yuli (Jakarta), Teti (Bandung), Mei Ling (Semarang), Sri M (Surabaya), Bpk Arman, Rudy, Hendrik (Jakarta), Tomi (Lampung), Sigid (Bogor), Yanto (Surabaya), Suryansyah (Banjarmasin), yaitu :
1. Kenapa banyak sekali orang yang menderita penyakit Psikosomatik ?
Jawaban :
Hasil penelitian menyebutkan bahwa minimal 7 dari 10 orang menderita penyakit Psikosomatik dan penderita Psikosomatik tidak memandang suku, strata, derajat, tingkat pendidikan dll, jadi apakah ia seorang kepala negara, menteri, presdir, direktur, orang kaya sampai dengan tukang ojek dll, bisa menderita penyakit Psikosomatik.
Orang banyak menderita penyakit Psikosomatik, karena dalam kehidupan, kita sering kali menerima emosi-emosi yang negatip (baik disengaja ataupun tidak), emosi tersebut mengakibatkan luka-luka emosi atau luka batin, itulah penyebab Psikosomatik.
2. Apa yang dimaksud dengan luka Emosi atau luka Batin dan apa penyebabnya ?
Jawaban :
Luka Emosi atau luka Batin adalah suatu peristiwa atau suatu kejadian yang negatip yang terekam dan masuk kedalam pikiran bawah sadar kita.
Penyebab luka Emosi atau luka Batin adalah :
- Rasa takut berlebihan atau ketakutan
- Rasa bersalah dan tidak berdaya
- Rasa kecewa dan sakit hati
- Rasa benci, marah dan dendam
- Kejadian traumatik
- Materi (uang) dan harta
- Pengakuan dan penghargaan diri berlebihan, gila hormat, gengsi, jabatan, pangkat dll
- Perilaku negatip dari keluarga atau orang-orang dekat disekitar kita
- Dan lain sebagainya.
3. Mengapa penyakit Psikosomatik, tidak pernah terdengar sebelumnya ?
Jawaban :
Saya tidak tahu jawabannya,.......... mungkin masyarakat kita selama ini baru perhatian kepada penyakit fisik (jasmani), sedangkan penyakit psikis (penyakit yang berkaitan dengan jiwa/rohani) belum mendapat perhatian atau masih diabaikan.
Dari pengalaman saya sendiri sebagai psikoterapis, pertanyaan tersebut diatas adalah sangat wajar, karena memang demikian adanya,........ bahkan mendengar kata psikosomatik saja, untuk kebanyakan orang baru yang pertama kali, walaupun mereka telah menderita penyakit Psikosomatik selama puluhan tahun dalam hidupnya.
4. Penyakit Psikosomatik termasuk penyakit apa ?
Jawaban :
Psikosomatik termasuk penyakit jiwa, tapi kelasnya masih ringan sampai sedang, jadi belum dapat dikategorikan gila (lupa ingatan).
Tapi tanpa disadari penyakit tersebut mempengaruhi dan merugikan hidup dan kehidupan mereka, juga merugikan orang-orang dekatnya.
5. Mengapa penyakit Psikosomatik merugikan orang lain (selain sipenderita) ?
Jawaban :
Saya akan menjawab dengan contoh kasus saja, misalnya penderita Psikosomatik memiliki perilaku suka berbohong, suka memfitnah, suka bikin gosip, suka membuat resah dan bikin susah, temperamental, histeris dll, apakah perilaku tersebut diatas tidak merugikan orang lain ?
Baiklah untuk kali ini 5 buah pertanyaan yang saya jawab terlebih dahulu, yang lainnya menyusul, tunggulah jawaban Koh Leman berikutnya di JPPB-2,......... terima kasih atas perhatiaannya.

25 September 2009

Anak MAMI (PL-6)


KASUS 6, Anak MAMI korban SALAH ASUHAN

Sebelum kita bahas masalah tersebut, izinkanlah saya beserta keluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri, 01 Syawal 1430 Hijriyah kepada semua pengunjung BLOG psikosomatik-ku yang merayakannya, mohon maaf lahir dan bathin, atas segala kesalahan yang telah dilakukan baik sengaja maupun tidak,......... diharapkan tulisan dalam BLOG ini tetap berguna dan bermanfaat bagi kita semua,......... Amin.
Anak MAMI,........ kadang kita mendengar ucapan atau perkataan seperti berikut :
  • ........................., dasar Anak MAMI !!!
  • ........................., mentang-mentang Anak MAMI !!!
  • ........................., namanya juga Anak MAMI !!!
  • ........................., coba lihat tuh kelakuan Anak MAMI !!!, dll

Mengapa mereka disebut Anak MAMI ?

Anak MAMI baik atau tidak ?

Anak MAMI, identik dari perilaku seorang anak yang dari segi usia sudah bukan kanak-kanak lagi, tetapi kepribadian, sikap mental dan perilakunya tetap seperti kanak-kanak, tidak ada perubahan walaupun usianya sekarang telah dewasa, bahkan telah menjadi orang tua atau kakek-nenek sekalipun.

Kenapa anak tersebut bisa menjadi Anak MAMI ?

Penyebab utama adalah orang tuanya, baik ayah maupun ibunya,........ tapi kebanyakan kesalahan tersebut dari pihak ibu, makanya disebut Anak MAMI.

Banyak orang tua yang tidak paham dan tidak mengerti, arti kasih sayang yang harus diberikan kepada anak-anak mereka,.......... akibatnya mereka salah mengartikan kasih sayang kepada anaknya itu.

Kasih sayang identik dengan memanjakan, memberikan perlindungan yang berlebih, memberikan apapun yang diminta dan menjadikan sianak sebagai sang pangeran dikerajaannya.

Tanpa disadari oleh para orang tua, mereka telah meracuni, membunuh karakter dan kepribadian anak mereka sendiri, hal tersebut sangat merugikan, juga akan menghancurkan masa depan anak-anak mereka sendiri.

Dampak negatip sebagian besar/kebanyakan dari Anak MAMI, adalah :

- Seumur hidupnya selalu menjadi anak kecil (kepribadian kanak-kanak murni).

- Anak manja, tidak punya pendirian, tidak dapat bersikap tegas.

- Tidak mandiri dan tidak percaya diri.

- Sikap mentalnya lemah, daya juang dan kemampuan bersaingnya rendah, tidak tahan banting.

- Tidak dapat memimpin dan hanya menjadi pelengkap penderita.

- Dan masih banyak lagi sifat-sifat negatip lainnya.

Karena salah asuhan, akibatnya anak tersebut yang menanggung derita,........ yang lebih menyedihkan lagi banyak orang tua yang tidak pernah sadar, bahwa merekalah penyebab utama atas kehancuran dan kegagalan dari anak-anak mereka.

Beberapa client saya yang seperti itu, semuanya dari keluarga kaya, anak mereka sarjana dan master lulusan luar negeri, pintar, sangat terpelajar, berpenampilan keren tapi,.......... gagal dalam pekerjaan, pergaulan dan kehidupan sosialnya.

Kebetulan mereka semua rata-rata masih jomblo,......... katanya sih sudah pernah punya pacar (baik client pria maupun wanita), tapi putus dan GAGAL.

Saya selalu ingatkan pada mereka, kalau penyakit Psikosomatiknya tidak disembuhkan, akan sulit sekali membina rumah tangga yang harmonis dan berumur panjang.

Mereka semua menderita penyakit Psikosomatik yang saya sebut Psikosomatik Anak MAMI (ini nama dari saya loh), kalau dibiarkan Psikosomatiknya semakin lama menjadi semakin parah, sangat merugikan sipenderita (tanpa dia sadari).

Kegagalan demi kegagalan yang dialaminya dalam kehidupannya, sebenarnya disebabkan karena kepribadian dan sikap mentalnya sebagai Anak MAMI.

Ini peringatan bagi para orang tua, jika kita betul-betul cinta dan sayang kepada anak-anak, maka jadikanlah anak-anak kita menjadi Anak MANDIRI dan bukan Anak MAMI.

Hai para orang tua, bagaimana pendapat mu ?

13 September 2009

CINTA BUTA - 2 (PRT-10)


KASUS 10, Cinta Membutakan Segalanya

Lanjutan Kisah Nyata, CINTA BUTA - 1,
Cinta itu benar-benar buta dan membutakan segalanya, hal itu harus saya akui kebenarannya.
Kadang saya merenung dan berpikir, sungguh tidak masuk akal ,......... banyak orang yang nekat dan mau melakukan apa saja demi yang namanya CINTA, walaupun dia telah diperingati, diberitahu, bahkan dilarang, tapi tetap saja nekat,......... perduli setan dengan mereka itu, yang penting engkau milik ku seorang,........ kata sepasang sejoli yang sedang dimabuk cinta.

Lautanpun aku seberangi, gunung tinggipun akan ku daki, asalkan aku dapat cintanya,......... sungguh luar biasa yang namanya the power of love.

Sayangnya kenekatan tersebut akhirnya membawa derita yang panjang dan sangat menyakitkan.

Berikut adalah kisah nyata seorang client yang saya tolong karena kasus KDRT, seorang wanita usia 32 tahun (Nopember 2008), S1 Ekonomi, Universitas Swasta di Jakarta Barat, anak ke 2 dari 3 bersaudara, dari keluarga berada, bekerja diperusahaan farmasi di Jakarta.

Telah empat tahun menikah, tanpa anak, suami umur 30 tahun, lulusan SMA, keluarga biasa dan saat itu sudah nganggur +/- 2 tahun.

Dari sejak pacaran, Ibu dan kakaknya (wanita), sudah tidak menyetujui hubungan tersebut, menurut Ibunya, laki-laki tersebut perilakunya tidak baik, temperamental juga kurang bertanggung jawab.

Sejak masa pacaran Ibu dan kakaknya, kerap kali terlibat perang mulut dan ribut karena tidak suka dengan pacar si adik.
Beberapa kali membuat si Ibu semaput saking jengkel dan marah melihat kelakuan anaknya yang tidak bisa di bilangin dan selalu melawan.

Si Anak juga nekat mempertahankan cintanya kepada sang Arjuna dan tidak akan pernah melepaskannya, sampai-sampai pihak keluarga curiga, jangan-jangan anaknya di guna-guna oleh pacar nya.

Si Ayah yang lebih dewasa dan sabar, akhirnya bantu meyakinkan istrinya dan anak tertuanya, agar mau menghormati dan menghargai keputusan yang telah diambil oleh sang adik, semua kita lakukan demi cinta kita kepadanya, walaupun hal itu ditentang keras oleh mereka.

Karena nasi telah jadi bubur, akhirnya mereka berdua menikah juga,......... kehidupan keluarga baru pada mulanya seperti cerita Romeo dan Juliet, tapi hal itu tidak bertahan lama, hanya bertahan 1 tahun saja (pengakuan dari mereka).

Setelah itu sang Arjuna, mulai terlihat wajah aslinya ternyata bukan Arjuna tetapi Buto Cakil, pencemburu, kasar, bicara kotor dan ringan tangan (suka memukul) bila sedang marah.

Si istri merasa sangat menyesal dan malu sekali kepada Ayah, Ibu juga kakaknya , karena telah nekat dan melawan perintah Ibunda tercinta, juga masukan dari Ayahanda dan kakak nya tidak didengarkan sama sekali.

Itulah yang membuat dia nekat meneruskan kehidupan rumah tangganya, walaupun sering mengalami siksaan dari pihak suami dan semua itu disembunyikan, disimpan rapat-rapat agar tidak diketahui oleh pihak keluarganya.

Tiga tahun menahan derita, akhirnya dia tidak tahan lagi, lari pulang kerumah orang tuanya (selama ini di tinggal dirumah kontrakan yang jauh dari rumah orang tuanya).

Menurut Ibunya, waktu membawa terapi kepada saya, sifat anaknya sekarang berubah total, yang tadinya PD, ceria, lincah, gembira, berani, lucu,........ sekarang menjadi pendiam, takut, selalu was-was, sangat tertekan dan seperti orang stres,........ kata Ibunya.

Ya hal itu wajar saja, karena orang yang mengalami KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), kebanyakan akan berubah 180 derajat dari sifatnya yang semula (menjadi negatip), mengalami traumatik akibat kekerasan tersebut.

Saya diminta untuk menyembuhkan traumatik nya dan mengembalikannya seperti dahulu, menurut Ibunya,........ anaknya sekarang sudah taubat, pasrah, taat dengan keputusan yang akan di ambil oleh Ayah dan Ibunya, yaitu CERAI.

Jadi dari kisah nyata yang sangat menyakitkan dan traumatik ini, kita semua diingatkan agar selalu waspada, penuh pertimbangan dan dewasa dalam menentukan langkah dan sikap kita, walaupun kita sangat sayang dan mencintai pacar kita, tapi tetaplah bijak dan waspada sebelum kita memutuskan sesuatu.
Ternyata bermodalkan CINTA saja sangat tidak cukup, sangat merugikan, sangat menyakitkan terutama bagi kaum HAWA,........ WASPADALAH !!!
Keputusan harus diambil oleh Otak kiri kamu (nalar, logika, perhitungan), bukan dengan Otak kanan kamu (perasaan, emosi, empati).
Orang bilang : bila Cinta telah melekat tahi Kucing terasa Coklat,......... Jadi Cinta mu dengan si doi, Coklat atau tahi Kucing ?





CINTA BUTA - 1 (PRT-9)

KASUS 9, Cinta Membutakan Segalanya
Kata orang Cinta itu Buta, buta Mata dan Telinga atau Cinta itu membutakan mata kita dan membuat telinga kita tidak mendengar.
Apa maksud ungkapan tersebut ?
Dari kaca mata psikologi artinya, pada saat kita memutuskan untuk mencintai seseorang, maka pertimbangan yang dipakai kebanyakan pertimbangan emosional semata, pengambilan keputusan tersebut didominasi oleh otak kanan kita.
Sedangkan otak kiri kita tempatnya nalar dan logika tidak bekerja alias tidur, makanya tidak usah heran kalau banyak sekali orang salah mengambil keputusan soal cinta.
Itulah sebabnya banyak pasangan muda yang waktu pacaran, super mesra, super sayang dan super cinta, tetapi begitu masuk kejenjang perkawinan dan mulai membina rumah tangga, tidak lama kemudian,......... BUBAR alias CERAI !!!
Ada apa dengan CINTA ???,......... dan kemanakah perginya CINTA ???
Hal seperti itu banyak saya dengar dari para client saya, baik suami maupun istri, usia perkawinan mereka relatif muda, baru 1 tahun s/d 5 tahun dan dari segi usia mereka sebenarnya sudah cukup matang yaitu 25 tahun s/d 40 tahun.
Problem utamanya adalah sudah tidak ada kecocokan lagi diantara mereka berdua, perbedaannya semakin hari semakin jauh.
Saya tanya kepada mereka,......... waktu pacaran kamu berdua merasa cocok tidak ?
Justru itu yang membuat kita heran banget, waktu pacaran tidak ada masalah, kita berdua oke-oke saja, merasa sangat cocok, bisa saling berbagi satu dengan yang lainnya,......... makanya kita berdua merasa yakin dan putuskan untuk menikah.
Kemudian saya tanya lagi, kalau sudah merasa cocok dan oke, lalu menikah,......... kenapa setelah 3 tahun menikah, juga telah punya 1 orang anak yang lucu dan kalian cintai,......... kok malah memutuskan untuk bercerai ?
Nah itu dia persoalannya, ternyata kita berdua merasa tidak cocok lagi, perbedaannya sudah jauh banget, kita jadi sangat stres menghadapi persoalan rumah tangga, daripada semakin sakit hati, makanya kita berdua memutuskan untuk berpisah,........ kata suami maupun si istri.
Biasanya konseling suami istri yang sedang RIBUT BESAR, mau CERAI, saya minta datangnya sendiri-sendiri dalam waktu dan hari yang berbeda, untuk menghindari keributan dan perang dunia di tempat saya.
Dari contoh kisah nyata tersebut diatas, apa yang dapat kita ambil hikmahnya agar kejadian tersebut jangan sampai menimpa diri kita, anak kita ataupun keluarga kita.
Sangat penting untuk diketahui, ingat dan jangan dilupakan :
1. Waktu pacaran kita semua memakai topeng yang baik, bagus, menyenangkan sang kekasih (lihat dan baca Karakter dan Kepribadian kita).
Kita semua menjadi sangat pandai untuk menyembunyikan segala kelemahan dan kekurangan kita, yang ditampilkan selama masa pacaran adalah kepribadian dan sikap mental yang oke banget untuk menyenangkan dan membius pacar kita.
2. Pada saat itu kita sedang " MABUK CINTA ", namanya juga mabuk artinya tidak sadar diri, kita tidak dapat menilai dan mengevaluasi secara objektif, apa yang akan dan sedang kita perbuat, begitupun dengan keputusan yang akan kita ambil.
3. Pada saat itu kita semua menjadi pemain senetron yang sangat hebat dan lihai, peran apapun dapat kita lakoni dengan baik dan sempurna,......... kalah dech peraih PIALA CITRA.
4. Setelah menikah semua topeng yang kita pakai dibuka,......... maka tampaklah wajah asli kita atau Karakter dan Kepribadian kita yang asli atau sesungguhnya,........ oooh ternyata SETAN bukan Malaikat.
Begitu kita tahu siapa sebenarnya suami atau istri kita,......... kita menjadi kaget luar biasa, karena tidak pernah terbayangkan sebelumnya,......... oooh, ternyata suami gue buaya darat, busyet gue tertipu lagi seperti kata RATU,......... begitupun istri gue ternyata RACUN seperti kata THE CHANGCUTERS.
Itulah yang membuat suami maupun istri menjadi kecewa berat, frustrasi dan akhirnya memutuskan untuk berpisah atau bercerai.
Untuk menangani kasus seperti ini, saya membimbing dan mengarahkan mereka berdua agar mau dan dapat memilih kepribadian yang sesuai, serta dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Selama mereka berdua mau mengikuti Terapi (100%) dengan tulus dan ikhlas, dibantu oleh kekuatan doa mereka berdua, Tuhan pasti akan memberikan petunjuk dan membukakan jalan yang terbaik untuk kita semua,.......... Amin.
Hasilnya mereka berdua kembali rujuk, mulai dari awal lagi membangun rumah tangganya (start dari titik nol lagi), dengan kepribadian dan sikap mental baru yang lebih sesuai dan dapat diterima oleh kedua belah pihak,......... itulah sebagian kisah nyata, korban CINTA itu BUTA.
Bagaimana dengan Cinta mu, BUTA atau MELEK ?