25 September 2009

Anak MAMI (PL-6)


KASUS 6, Anak MAMI korban SALAH ASUHAN

Sebelum kita bahas masalah tersebut, izinkanlah saya beserta keluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri, 01 Syawal 1430 Hijriyah kepada semua pengunjung BLOG psikosomatik-ku yang merayakannya, mohon maaf lahir dan bathin, atas segala kesalahan yang telah dilakukan baik sengaja maupun tidak,......... diharapkan tulisan dalam BLOG ini tetap berguna dan bermanfaat bagi kita semua,......... Amin.
Anak MAMI,........ kadang kita mendengar ucapan atau perkataan seperti berikut :
  • ........................., dasar Anak MAMI !!!
  • ........................., mentang-mentang Anak MAMI !!!
  • ........................., namanya juga Anak MAMI !!!
  • ........................., coba lihat tuh kelakuan Anak MAMI !!!, dll

Mengapa mereka disebut Anak MAMI ?

Anak MAMI baik atau tidak ?

Anak MAMI, identik dari perilaku seorang anak yang dari segi usia sudah bukan kanak-kanak lagi, tetapi kepribadian, sikap mental dan perilakunya tetap seperti kanak-kanak, tidak ada perubahan walaupun usianya sekarang telah dewasa, bahkan telah menjadi orang tua atau kakek-nenek sekalipun.

Kenapa anak tersebut bisa menjadi Anak MAMI ?

Penyebab utama adalah orang tuanya, baik ayah maupun ibunya,........ tapi kebanyakan kesalahan tersebut dari pihak ibu, makanya disebut Anak MAMI.

Banyak orang tua yang tidak paham dan tidak mengerti, arti kasih sayang yang harus diberikan kepada anak-anak mereka,.......... akibatnya mereka salah mengartikan kasih sayang kepada anaknya itu.

Kasih sayang identik dengan memanjakan, memberikan perlindungan yang berlebih, memberikan apapun yang diminta dan menjadikan sianak sebagai sang pangeran dikerajaannya.

Tanpa disadari oleh para orang tua, mereka telah meracuni, membunuh karakter dan kepribadian anak mereka sendiri, hal tersebut sangat merugikan, juga akan menghancurkan masa depan anak-anak mereka sendiri.

Dampak negatip sebagian besar/kebanyakan dari Anak MAMI, adalah :

- Seumur hidupnya selalu menjadi anak kecil (kepribadian kanak-kanak murni).

- Anak manja, tidak punya pendirian, tidak dapat bersikap tegas.

- Tidak mandiri dan tidak percaya diri.

- Sikap mentalnya lemah, daya juang dan kemampuan bersaingnya rendah, tidak tahan banting.

- Tidak dapat memimpin dan hanya menjadi pelengkap penderita.

- Dan masih banyak lagi sifat-sifat negatip lainnya.

Karena salah asuhan, akibatnya anak tersebut yang menanggung derita,........ yang lebih menyedihkan lagi banyak orang tua yang tidak pernah sadar, bahwa merekalah penyebab utama atas kehancuran dan kegagalan dari anak-anak mereka.

Beberapa client saya yang seperti itu, semuanya dari keluarga kaya, anak mereka sarjana dan master lulusan luar negeri, pintar, sangat terpelajar, berpenampilan keren tapi,.......... gagal dalam pekerjaan, pergaulan dan kehidupan sosialnya.

Kebetulan mereka semua rata-rata masih jomblo,......... katanya sih sudah pernah punya pacar (baik client pria maupun wanita), tapi putus dan GAGAL.

Saya selalu ingatkan pada mereka, kalau penyakit Psikosomatiknya tidak disembuhkan, akan sulit sekali membina rumah tangga yang harmonis dan berumur panjang.

Mereka semua menderita penyakit Psikosomatik yang saya sebut Psikosomatik Anak MAMI (ini nama dari saya loh), kalau dibiarkan Psikosomatiknya semakin lama menjadi semakin parah, sangat merugikan sipenderita (tanpa dia sadari).

Kegagalan demi kegagalan yang dialaminya dalam kehidupannya, sebenarnya disebabkan karena kepribadian dan sikap mentalnya sebagai Anak MAMI.

Ini peringatan bagi para orang tua, jika kita betul-betul cinta dan sayang kepada anak-anak, maka jadikanlah anak-anak kita menjadi Anak MANDIRI dan bukan Anak MAMI.

Hai para orang tua, bagaimana pendapat mu ?

13 September 2009

CINTA BUTA - 2 (PRT-10)


KASUS 10, Cinta Membutakan Segalanya

Lanjutan Kisah Nyata, CINTA BUTA - 1,
Cinta itu benar-benar buta dan membutakan segalanya, hal itu harus saya akui kebenarannya.
Kadang saya merenung dan berpikir, sungguh tidak masuk akal ,......... banyak orang yang nekat dan mau melakukan apa saja demi yang namanya CINTA, walaupun dia telah diperingati, diberitahu, bahkan dilarang, tapi tetap saja nekat,......... perduli setan dengan mereka itu, yang penting engkau milik ku seorang,........ kata sepasang sejoli yang sedang dimabuk cinta.

Lautanpun aku seberangi, gunung tinggipun akan ku daki, asalkan aku dapat cintanya,......... sungguh luar biasa yang namanya the power of love.

Sayangnya kenekatan tersebut akhirnya membawa derita yang panjang dan sangat menyakitkan.

Berikut adalah kisah nyata seorang client yang saya tolong karena kasus KDRT, seorang wanita usia 32 tahun (Nopember 2008), S1 Ekonomi, Universitas Swasta di Jakarta Barat, anak ke 2 dari 3 bersaudara, dari keluarga berada, bekerja diperusahaan farmasi di Jakarta.

Telah empat tahun menikah, tanpa anak, suami umur 30 tahun, lulusan SMA, keluarga biasa dan saat itu sudah nganggur +/- 2 tahun.

Dari sejak pacaran, Ibu dan kakaknya (wanita), sudah tidak menyetujui hubungan tersebut, menurut Ibunya, laki-laki tersebut perilakunya tidak baik, temperamental juga kurang bertanggung jawab.

Sejak masa pacaran Ibu dan kakaknya, kerap kali terlibat perang mulut dan ribut karena tidak suka dengan pacar si adik.
Beberapa kali membuat si Ibu semaput saking jengkel dan marah melihat kelakuan anaknya yang tidak bisa di bilangin dan selalu melawan.

Si Anak juga nekat mempertahankan cintanya kepada sang Arjuna dan tidak akan pernah melepaskannya, sampai-sampai pihak keluarga curiga, jangan-jangan anaknya di guna-guna oleh pacar nya.

Si Ayah yang lebih dewasa dan sabar, akhirnya bantu meyakinkan istrinya dan anak tertuanya, agar mau menghormati dan menghargai keputusan yang telah diambil oleh sang adik, semua kita lakukan demi cinta kita kepadanya, walaupun hal itu ditentang keras oleh mereka.

Karena nasi telah jadi bubur, akhirnya mereka berdua menikah juga,......... kehidupan keluarga baru pada mulanya seperti cerita Romeo dan Juliet, tapi hal itu tidak bertahan lama, hanya bertahan 1 tahun saja (pengakuan dari mereka).

Setelah itu sang Arjuna, mulai terlihat wajah aslinya ternyata bukan Arjuna tetapi Buto Cakil, pencemburu, kasar, bicara kotor dan ringan tangan (suka memukul) bila sedang marah.

Si istri merasa sangat menyesal dan malu sekali kepada Ayah, Ibu juga kakaknya , karena telah nekat dan melawan perintah Ibunda tercinta, juga masukan dari Ayahanda dan kakak nya tidak didengarkan sama sekali.

Itulah yang membuat dia nekat meneruskan kehidupan rumah tangganya, walaupun sering mengalami siksaan dari pihak suami dan semua itu disembunyikan, disimpan rapat-rapat agar tidak diketahui oleh pihak keluarganya.

Tiga tahun menahan derita, akhirnya dia tidak tahan lagi, lari pulang kerumah orang tuanya (selama ini di tinggal dirumah kontrakan yang jauh dari rumah orang tuanya).

Menurut Ibunya, waktu membawa terapi kepada saya, sifat anaknya sekarang berubah total, yang tadinya PD, ceria, lincah, gembira, berani, lucu,........ sekarang menjadi pendiam, takut, selalu was-was, sangat tertekan dan seperti orang stres,........ kata Ibunya.

Ya hal itu wajar saja, karena orang yang mengalami KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), kebanyakan akan berubah 180 derajat dari sifatnya yang semula (menjadi negatip), mengalami traumatik akibat kekerasan tersebut.

Saya diminta untuk menyembuhkan traumatik nya dan mengembalikannya seperti dahulu, menurut Ibunya,........ anaknya sekarang sudah taubat, pasrah, taat dengan keputusan yang akan di ambil oleh Ayah dan Ibunya, yaitu CERAI.

Jadi dari kisah nyata yang sangat menyakitkan dan traumatik ini, kita semua diingatkan agar selalu waspada, penuh pertimbangan dan dewasa dalam menentukan langkah dan sikap kita, walaupun kita sangat sayang dan mencintai pacar kita, tapi tetaplah bijak dan waspada sebelum kita memutuskan sesuatu.
Ternyata bermodalkan CINTA saja sangat tidak cukup, sangat merugikan, sangat menyakitkan terutama bagi kaum HAWA,........ WASPADALAH !!!
Keputusan harus diambil oleh Otak kiri kamu (nalar, logika, perhitungan), bukan dengan Otak kanan kamu (perasaan, emosi, empati).
Orang bilang : bila Cinta telah melekat tahi Kucing terasa Coklat,......... Jadi Cinta mu dengan si doi, Coklat atau tahi Kucing ?





CINTA BUTA - 1 (PRT-9)

KASUS 9, Cinta Membutakan Segalanya
Kata orang Cinta itu Buta, buta Mata dan Telinga atau Cinta itu membutakan mata kita dan membuat telinga kita tidak mendengar.
Apa maksud ungkapan tersebut ?
Dari kaca mata psikologi artinya, pada saat kita memutuskan untuk mencintai seseorang, maka pertimbangan yang dipakai kebanyakan pertimbangan emosional semata, pengambilan keputusan tersebut didominasi oleh otak kanan kita.
Sedangkan otak kiri kita tempatnya nalar dan logika tidak bekerja alias tidur, makanya tidak usah heran kalau banyak sekali orang salah mengambil keputusan soal cinta.
Itulah sebabnya banyak pasangan muda yang waktu pacaran, super mesra, super sayang dan super cinta, tetapi begitu masuk kejenjang perkawinan dan mulai membina rumah tangga, tidak lama kemudian,......... BUBAR alias CERAI !!!
Ada apa dengan CINTA ???,......... dan kemanakah perginya CINTA ???
Hal seperti itu banyak saya dengar dari para client saya, baik suami maupun istri, usia perkawinan mereka relatif muda, baru 1 tahun s/d 5 tahun dan dari segi usia mereka sebenarnya sudah cukup matang yaitu 25 tahun s/d 40 tahun.
Problem utamanya adalah sudah tidak ada kecocokan lagi diantara mereka berdua, perbedaannya semakin hari semakin jauh.
Saya tanya kepada mereka,......... waktu pacaran kamu berdua merasa cocok tidak ?
Justru itu yang membuat kita heran banget, waktu pacaran tidak ada masalah, kita berdua oke-oke saja, merasa sangat cocok, bisa saling berbagi satu dengan yang lainnya,......... makanya kita berdua merasa yakin dan putuskan untuk menikah.
Kemudian saya tanya lagi, kalau sudah merasa cocok dan oke, lalu menikah,......... kenapa setelah 3 tahun menikah, juga telah punya 1 orang anak yang lucu dan kalian cintai,......... kok malah memutuskan untuk bercerai ?
Nah itu dia persoalannya, ternyata kita berdua merasa tidak cocok lagi, perbedaannya sudah jauh banget, kita jadi sangat stres menghadapi persoalan rumah tangga, daripada semakin sakit hati, makanya kita berdua memutuskan untuk berpisah,........ kata suami maupun si istri.
Biasanya konseling suami istri yang sedang RIBUT BESAR, mau CERAI, saya minta datangnya sendiri-sendiri dalam waktu dan hari yang berbeda, untuk menghindari keributan dan perang dunia di tempat saya.
Dari contoh kisah nyata tersebut diatas, apa yang dapat kita ambil hikmahnya agar kejadian tersebut jangan sampai menimpa diri kita, anak kita ataupun keluarga kita.
Sangat penting untuk diketahui, ingat dan jangan dilupakan :
1. Waktu pacaran kita semua memakai topeng yang baik, bagus, menyenangkan sang kekasih (lihat dan baca Karakter dan Kepribadian kita).
Kita semua menjadi sangat pandai untuk menyembunyikan segala kelemahan dan kekurangan kita, yang ditampilkan selama masa pacaran adalah kepribadian dan sikap mental yang oke banget untuk menyenangkan dan membius pacar kita.
2. Pada saat itu kita sedang " MABUK CINTA ", namanya juga mabuk artinya tidak sadar diri, kita tidak dapat menilai dan mengevaluasi secara objektif, apa yang akan dan sedang kita perbuat, begitupun dengan keputusan yang akan kita ambil.
3. Pada saat itu kita semua menjadi pemain senetron yang sangat hebat dan lihai, peran apapun dapat kita lakoni dengan baik dan sempurna,......... kalah dech peraih PIALA CITRA.
4. Setelah menikah semua topeng yang kita pakai dibuka,......... maka tampaklah wajah asli kita atau Karakter dan Kepribadian kita yang asli atau sesungguhnya,........ oooh ternyata SETAN bukan Malaikat.
Begitu kita tahu siapa sebenarnya suami atau istri kita,......... kita menjadi kaget luar biasa, karena tidak pernah terbayangkan sebelumnya,......... oooh, ternyata suami gue buaya darat, busyet gue tertipu lagi seperti kata RATU,......... begitupun istri gue ternyata RACUN seperti kata THE CHANGCUTERS.
Itulah yang membuat suami maupun istri menjadi kecewa berat, frustrasi dan akhirnya memutuskan untuk berpisah atau bercerai.
Untuk menangani kasus seperti ini, saya membimbing dan mengarahkan mereka berdua agar mau dan dapat memilih kepribadian yang sesuai, serta dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Selama mereka berdua mau mengikuti Terapi (100%) dengan tulus dan ikhlas, dibantu oleh kekuatan doa mereka berdua, Tuhan pasti akan memberikan petunjuk dan membukakan jalan yang terbaik untuk kita semua,.......... Amin.
Hasilnya mereka berdua kembali rujuk, mulai dari awal lagi membangun rumah tangganya (start dari titik nol lagi), dengan kepribadian dan sikap mental baru yang lebih sesuai dan dapat diterima oleh kedua belah pihak,......... itulah sebagian kisah nyata, korban CINTA itu BUTA.
Bagaimana dengan Cinta mu, BUTA atau MELEK ?

12 September 2009

MUSIM CERAI (PRT-8)


KASUS-8, Kawin-Cerai, Gaya Hidup Masa Kini

Sewaktu kecil kalau mendengar,......... sekarang musim Dukuh (buah Dukuh), musim Rambutan atau musim Mangga, saya pasti senang, karena buah-buahan tersebut adalah buah favorit kesukaan saya.
Rupanya masa telah berlalu dan berganti, musim buah-buahan tidak mendapat perhatian lagi, karena setiap kali kita ingin buah apapun, tinggal datang ke super market atau toko buah yang menyediakan buah-buahan kesukaan kita, baik buah lokal, terutama buah import.
Sewaktu saya kecil sampai menjelang dewasa (17 tahun), sepertinya kata CERAI, merupakan sesuatu aib yang sangat tabu untuk diketahui oleh pihak lain, selain keluarga.
Sekarang perceraian sesuatu hal yang biasa dan lagi ngtren, sesuatu yang WAH, sensasional dan " kemewahannya ", tidak kalah bahkan lebih heboh dari pesta perkawinannya.
Mereka saling pamer pengacara top, yang dipakai untuk mendampingi di sidang gugatan cerai dan ngurusin harta gono-gini, biaya pengacaranya,......... wah, sungguh luar biasa, kawan saya bilang bisa mencapai angka satu milyard rupiah (masak sich ???).
Saya membayangkan coba uang tersebut diamalkan atau diputar untuk modal kerja UKM, berapa banyak keluarga yang dapat ditolong dan diberi pekerjaan.
Disamping itu apakah bercerai itu enak ?,......... enak mungkin bagi emak dan bapaknya, bisa dapat daun muda lagi,......... tapi bagaimana dengan nasib anak-anaknya,......... bagaimana dengan kondisi kejiwaan mereka ?
Apakah emak dan bapaknya mengerti tentang kejiwaan ?
Lah,.......... mereka disuruh mengerti tentang diri dan pasangan mereka saja tidak bisa,.......... apa lagi disuruh mengerti kejiwaan anak-anaknya.
Kawan saya bilang kepada saya,......... Koh Le Man, kalau you mau ngetop sekarang ini, you cerai in saja you punya wife (istri),......... katanya bercanda tapi serius.
Busyet dech nih orang,......... kalau bukan teman, udah gue gibeng juga dech !!! (kata si Doel).
Waktu kumpul-kumpul dengan teman yang lain, kebetulan ada salah seorang teman yang usianya jauh lebih muda dari kita, dia kasih tahu dua bulan lagi akan menikah,......... salah seorang kawan tertawa keras sekali.
Kita semua sempat heran,......... mengapa mereka tertawa seperti itu dan nampak lucu sekali,.......... apanya yang lucu ?
Setelah puas tertawa dengan mata sedikit berair, dia bilang kepada teman yang hendak menikah, katanya : hari gini mau kawin ?,......... ngapain kawin,......... sekarang bukan musim kawin,......... tapi MUSIM CERAI tau !!!
Semua terdiam sejenak, kemudian semua tertawa geli,......... lucu kali teman kita yang satu ini,......... tapi saya yakin apa yang ditertawakan belum tentu dimengerti.
Dari beberapa client yang saya terapi, dalam kasus rumah tangga dan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), mereka RIBUT BESAR (sudah tidak ada titik temu dan jalan keluarnya), yang mengakibatkan mereka NYARIS BERCERAI.
Ternyata hati kecil mereka tahu dan menyadari bahwa perceraian berdampak sangat buruk khususnya bagi anak-anak mereka dan keluarga kedua belah pihak.
Tapi problem utama, yang membuat mereka harus bercerai adalah :
1, Tidak dapat mengalahkan EGO mereka sendiri
2. Tidak dapat menembus, apalagi menghancurkan Mental Blocking Negatip mereka sendiri.
3. Tidak mampu untuk saling memaafkan dengan tulus dan ikhlas.
4. Sudah tidak mempunyai kepercayaan lagi kepada pasangannya (suami, istri).
5. Sudah tidak tahan lagi karena disakiti terus menerus (kasus KDRT).
6. Tidak dapat mengendalikan Emosi Negatip.
7. Kesalahan yang dilakukan oleh suami atau istri telah berulang kali dilakukan dan terlalu besar.
8. Tidak ada cinta lagi di hati mereka.
9. Alasan lainnya,......... alasan emosional yang tidak prinsip.
(Sebagai referensi, silahkan lihat acara TV : Masihkah Kau Mencintaiku)
Untuk menyatukan mereka kembali seperti sedia kala (saya suka menyebutnya seperti masa pengantin baru), sebenarnya tidak terlalu sulit, asalkan pihak suami maupun istri mau melakukan hal-hal berikut ini :
1. Baik suami maupun istri, bersama-sama (berdua) atau sendiri-sendiri mau mengikuti program Terapi Psikosomatik.
Dari pengalaman saya, banyaknya pertemuan 15 s/d 18 kali pertemuan, a 1,5 jam per kunjungan, seminggu 3 x pertemuan.
2. Harus mengikuti sampai tuntas (selesai 100%), program Terapi tersebut.
3. Berdoa, minta petunjuk dan bimbingan Tuhan, yakini, imani, percayalah Tuhan akan menyatukan kembali keluarga kita.
Selama 3 point tersebut dapat dilakukan dengan tulus dan ikhlas, Tuhan pasti akan membukakan jalan untuk menyatukan kembali seperti semula, seperti masa-masa bahagia dulu, sebelum masalah ini terjadi.
Ingat perceraian jauh lebih menyakitkan dan membuat anak-anak kita mengalami traumatik berkepanjangan, yang sangat merugikan mereka, terutama saat mereka dewasa kelak, juga menyakitkan hati orang tua kita.
Jadi MUSIM CERAI nya lebih baik diganti dengan Musin RUJUKAN dan Musim BERAMAL,.......... amalkan biaya perceraian kita untuk fakir miskin, kaum duafa,......... lebih bermanfaat dunia akhirat bukan ?