21 Juli 2009

Aneh tapi Nyata, Lucu tapi Kasihan (PHOBIA-1)

Bagaimana menurut pendapatmu, membaca judul tersebut diatas ?
" Aneh tapi Nyata, Lucu tapi Kasihan " dan masih ada tambahan untuk judul tersebut yaitu : " Aneh bin Ajaib dan Tidak masuk Akal (Gilee Bener !!!)"
Itulah yang saya rasakan waktu saya menolong para client saya yang menderita Phobia terhadap benda-benda kecil, yang sangat tidak pantas untuk ditakuti.
Benda apakah yang sangat ditakuti oleh sebagian client saya yang menderita Phobia tersebut ???
Mau tahu,.......... benda tersebut adalah,.......... Peniti,.......... Kancing Jepret,.......... Ayam.
Kalau kamu salah seorang penggemar acaranya mbak Dorce di TV, kamu pasti sering melihat acara mbak Dorce (beberapa waktu yang lalu) disalah satu TV swasta, yaitu : "DORCE SHOW"
Beberapa episode, mbak Dorce mengundang para selibritis yang menderia Phobia yang aneh-aneh dan sangat aneh bagi kita yang merasa normal.
Seperti Phobia kepada : Karet Gelang, Balon, Permen, Ayam dan ada beberapa lainnya yang saya tidak ingat,.......... kasihan sekali ya mereka.
Phobia yang paling umum dan sering saya temui, waktu saya menyembuhkan client-client saya adalah :
- Phobia kepada Kecoa, Cicak, Cacing
- Phobia kepada Hantu, Setan, Pocong, Kuntilanak dan sejenisnya.
- Phobia terhadap Gelap dan Ketinggian
Itulah jenis Phobia yang paling banyak diderita oleh para client saya, tapi apapun jenis dan macam Phobia nya tidak sulit untuk dapat disembuhkan secara tuntas (100%).
Cukup dengan menghadiri 3 s/d 4 kali pertemuan untuk terapi Psikoterapis, disertai doa dan keyakinan penuh, semua jenis dan macam Phobia dapat disembuhkan secara tuntas (100%).
Dari pengalaman dan pengamatan saya, para client yang datang terapi kepada saya rata-rata Phobianya sudah masuk kategori berat dan parah bahkan sudah sangat parah !!!
Kalau belum parah banget dan belum mengganggu banget, mereka masih menganggap Phobia nya biasa dan tidak perlu di obati, EGP (emangnye gue pikirin).
Berikut saya akan berbagi pengalaman kepada para sahabat pengunjung BLOG psikosomatik-ku, mudah-mudahan dapat diambil hikmah positipnya dari kisah nyata para client saya dan dapat diambil pelajaran bagi kita semua.
Tidak semua Kasus akan saya tampilkan disini, tapi saya hanya memilih beberapa kasus saja yang saya anggap dapat dijadikan contoh kasus untuk menjadi kajian kita semua.
KASUS-I, PHOBIA-PENITI
Seorang Ibu, usia 37 tahun (Nopember 2006), dengan 3 orang anak yang masih duduk di bangku SMP dan SD, tinggal di Depok.
Pada waktu pertama kali jumpa, kita hanya bicara soal bisnis, karena dia tidak tahu bahwa saya dapat nenyembuhkan panyakit Phobia nya.
Tanpa sengaja Ibu tersebut cerita kepada salah seorang staf wanita dikantor saya tentang Phobia nya dan staf saya menceritakannya kepada saya.
Phobia tersebut sudah sangat mengganggu dirinya dan membuat Ibu tersebut sangat kesal, jengkel dan mengganggu tugas tanggung jawabnya sebagai seorang Ibu dengan 3 orang anak di rumah.
Loh kok bisa ???,........... apa hubungan ketakutan kepada Peniti dengan tanggung jawab seorang Ibu dirumah ?
Inilah kisahnya,......... rupanya ketakutan nya kepada Peniti dijadikan senjata yang sangat ampuh dan pamungkas oleh anak-anaknya dan hal itu membuat si Ibu sama sekali tidak berdaya untuk dapat mengatasinya.
Yang membuat Ibu ini sangat kesal, jengkel dan sangat marah kepada anak-anak nya, adalah jika si anak itu nakal, tidak mau mengikuti perintah Ibunya, malas belajar, tidak taat dll, waktu Ibunya hendak memberikan hukuman misalnya hendak memukulnya, si anak tenang-tenang saja.
Loh kok bisa ???,.......... rupanya si anak punya senjata yang amat sakti, yaitu : "PENITI".
Jadi cukup perlihatkan Peniti kepada si Ibu yang hendak menghukumnya, maka si Ibu langsung berhenti dan lari meninggalkan anak-anaknya dengan perasaan kesal, jengkel, marah tapi tidak dapat berbuat apa-apa, karena memang Ibu tersebut memiliki Phobia ter hadap Peniti.
Maka dari itu kisah ini saya beri judul : Aneh tapi Nyata, Lucu tapi Kasihan.
Rasa ingin menyembuhkan penyakitnya yang sangat besar sekali membuat ibu ini sudah berobat kebanyak tempat, menurut pengakuannya sudah 2 rumah sakit dikunjunginya, satu rumah sakit pemerintah di Jakarta timur dan satu rumah sakit swasta di Jakarta pusat, dengan jumlah kunjungan dimasing-masing rumah sakit 5 s/d 6 kali, dia juga sudah mencoba beberapa cara pengobatan alternatif,.......... tapi hasilnya masih nihil.
Sampai akhirnya saya bantu dan hasilnya sangat mengagumkan,.......... biasanya clint-client Phobia saya sembuh setelah 4 kali kunjungan terapi, tapi Ibu ini sembuh hanya dalam 3 kali kunjungan terapi, luar biasa dan puji Tuhan.
Setelah sembuh saya minta dia pegang satu renceng peniti dan saya minta peniti-peniti tersebut yang jumlahnya ada 10 buah di pakaikan di bajunya, dia menangis terharu,........ tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa sekarang dia bisa dan berani pegang peniti, bahkan berani memakaikan peniti tersebut di bajunya sendiri (sebelumnya, boro-boro pegang peniti, baru lihat peniti saja sudah ketakutan), dia bilang telah mendapat hidayah dari Allah,.......... Amin.