27 Juli 2009

Kesambet SETAN (PHOBIA-5)


KASUS-5, PHOBIA SETAN - GELAP dan LABA-LABA

Pembantu rumah tangga saya, seorang gadis, asal Indramayu, usia 20 tahun (Nopember 2006), sudah bekerja dirumah saya +/- 3 tahun.
Pada acara pulang kampung untuk ber Lebaran kali ini, saya merasa heran dan bertanya-tanya ?, mengapa kok pulang kampungnya cepat sekali ?, baru satu minggu di kampung, kok sudah kembali ke Jakarta.
Padahal waktu libur untuk ber Lebaran di kampung selama dua minggu, bahkan biasanya waktu liburnya molor, bisa sampai tiga minggu,.......... ada apa ya ???
Karena saya penasaran, akhirnya saya tanya kepada istri saya, kenapa pembantu kita cepat sekali kembali ke Jakarta ?, jawaban dari istri saya, katanya tidak betah lama-lama di kampung, bosan dan tidak enak.
Jawaban tersebut tidak dapat saya percaya, karena biasanya orang sangat suka dan senang jika pulang kampung, kali ini kok jawabannya sungguh aneh (menurut pendapat saya).
Jadi karena masih penasaran, akhirnya saya bertanya langsung kepadanya,.......... mula-mula saya mendapatkan jawaban yang sama seperti yang diceriterakan kepada istri saya.
Tapi setelah saya ajak dia untuk bicara jujur dan terbuka (apa adanya), akhirnya dia mengakui bahwa pulang kampung kali ini sangat tidak menyenangkan, tapi sangat menakutkan !!!
Mengapa demikian ???,.......... ternyata selama di kampung (+/- satu minggu), dia pingsan tiga kali,
dan di bawa ke DUKUN, sebanyak tiga kali.
Kata sang DUKUN kesambet SETAN penunggu rumah kakaknya (selama di kampung dia tinggal dirumah kakaknya).
Setelah di jelaskan secara detail apa yang dilakukan oleh DUKUN tersebut kepadanya, saya tawarkan kepada dia mau tidak untuk diterapi oleh saya.
Karena saya yakin dan percaya bahwa pembantu saya tidak kesambat SETAN, tapi dia punya Phobia yang parah, yang membuat dia pingsan karena "KETAKUTAN".
Setelah saya periksa secara mendetail, ternyata banyak sekali Phobianya, diantaranya Phobia kepada Setan, Buto Ijo, Gelap dan Laba-Laba (Gonggo).
Dan yang membuat dia tiga kali pingsan karena "KETAKUTAN", adalah : rumah dan kamar tidur dia, gelap (lampu dimatikan setelah pukul 22.00 wib) dan di wuwungan rumah (dibawah genting) tersebut banyak sekali Laba-Laba nya, juga diwaktu malam hari suasananya bertambah seram dan mencekam karena disekitar rumah masih banyak kebun dan pohon-pohon besar dan ia juga merasa takut mendengarkan suara burung Hantu, lengakap sudah,.......... seram nya.
Setelah selesai terapi, saya minta mulai saat ini kalau tidur malam lampu kamarnya dimatikan (biar gelap), karena sebelumnya menurut dia kalau tidur lampu kamarnya harus selalu menyala.
Untuk Phobia kepada Laba-Laba saya tes dengan Laba-Laba plastik (sangat mirip dengan aslinya) responnya biasa saja, bahkan dia bilang Bapak tes saya ya,.......... Puji Tuhan Pembantu saya telah sembuh dari Phobia nya.