13 September 2009

CINTA BUTA - 1 (PRT-9)

KASUS 9, Cinta Membutakan Segalanya
Kata orang Cinta itu Buta, buta Mata dan Telinga atau Cinta itu membutakan mata kita dan membuat telinga kita tidak mendengar.
Apa maksud ungkapan tersebut ?
Dari kaca mata psikologi artinya, pada saat kita memutuskan untuk mencintai seseorang, maka pertimbangan yang dipakai kebanyakan pertimbangan emosional semata, pengambilan keputusan tersebut didominasi oleh otak kanan kita.
Sedangkan otak kiri kita tempatnya nalar dan logika tidak bekerja alias tidur, makanya tidak usah heran kalau banyak sekali orang salah mengambil keputusan soal cinta.
Itulah sebabnya banyak pasangan muda yang waktu pacaran, super mesra, super sayang dan super cinta, tetapi begitu masuk kejenjang perkawinan dan mulai membina rumah tangga, tidak lama kemudian,......... BUBAR alias CERAI !!!
Ada apa dengan CINTA ???,......... dan kemanakah perginya CINTA ???
Hal seperti itu banyak saya dengar dari para client saya, baik suami maupun istri, usia perkawinan mereka relatif muda, baru 1 tahun s/d 5 tahun dan dari segi usia mereka sebenarnya sudah cukup matang yaitu 25 tahun s/d 40 tahun.
Problem utamanya adalah sudah tidak ada kecocokan lagi diantara mereka berdua, perbedaannya semakin hari semakin jauh.
Saya tanya kepada mereka,......... waktu pacaran kamu berdua merasa cocok tidak ?
Justru itu yang membuat kita heran banget, waktu pacaran tidak ada masalah, kita berdua oke-oke saja, merasa sangat cocok, bisa saling berbagi satu dengan yang lainnya,......... makanya kita berdua merasa yakin dan putuskan untuk menikah.
Kemudian saya tanya lagi, kalau sudah merasa cocok dan oke, lalu menikah,......... kenapa setelah 3 tahun menikah, juga telah punya 1 orang anak yang lucu dan kalian cintai,......... kok malah memutuskan untuk bercerai ?
Nah itu dia persoalannya, ternyata kita berdua merasa tidak cocok lagi, perbedaannya sudah jauh banget, kita jadi sangat stres menghadapi persoalan rumah tangga, daripada semakin sakit hati, makanya kita berdua memutuskan untuk berpisah,........ kata suami maupun si istri.
Biasanya konseling suami istri yang sedang RIBUT BESAR, mau CERAI, saya minta datangnya sendiri-sendiri dalam waktu dan hari yang berbeda, untuk menghindari keributan dan perang dunia di tempat saya.
Dari contoh kisah nyata tersebut diatas, apa yang dapat kita ambil hikmahnya agar kejadian tersebut jangan sampai menimpa diri kita, anak kita ataupun keluarga kita.
Sangat penting untuk diketahui, ingat dan jangan dilupakan :
1. Waktu pacaran kita semua memakai topeng yang baik, bagus, menyenangkan sang kekasih (lihat dan baca Karakter dan Kepribadian kita).
Kita semua menjadi sangat pandai untuk menyembunyikan segala kelemahan dan kekurangan kita, yang ditampilkan selama masa pacaran adalah kepribadian dan sikap mental yang oke banget untuk menyenangkan dan membius pacar kita.
2. Pada saat itu kita sedang " MABUK CINTA ", namanya juga mabuk artinya tidak sadar diri, kita tidak dapat menilai dan mengevaluasi secara objektif, apa yang akan dan sedang kita perbuat, begitupun dengan keputusan yang akan kita ambil.
3. Pada saat itu kita semua menjadi pemain senetron yang sangat hebat dan lihai, peran apapun dapat kita lakoni dengan baik dan sempurna,......... kalah dech peraih PIALA CITRA.
4. Setelah menikah semua topeng yang kita pakai dibuka,......... maka tampaklah wajah asli kita atau Karakter dan Kepribadian kita yang asli atau sesungguhnya,........ oooh ternyata SETAN bukan Malaikat.
Begitu kita tahu siapa sebenarnya suami atau istri kita,......... kita menjadi kaget luar biasa, karena tidak pernah terbayangkan sebelumnya,......... oooh, ternyata suami gue buaya darat, busyet gue tertipu lagi seperti kata RATU,......... begitupun istri gue ternyata RACUN seperti kata THE CHANGCUTERS.
Itulah yang membuat suami maupun istri menjadi kecewa berat, frustrasi dan akhirnya memutuskan untuk berpisah atau bercerai.
Untuk menangani kasus seperti ini, saya membimbing dan mengarahkan mereka berdua agar mau dan dapat memilih kepribadian yang sesuai, serta dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Selama mereka berdua mau mengikuti Terapi (100%) dengan tulus dan ikhlas, dibantu oleh kekuatan doa mereka berdua, Tuhan pasti akan memberikan petunjuk dan membukakan jalan yang terbaik untuk kita semua,.......... Amin.
Hasilnya mereka berdua kembali rujuk, mulai dari awal lagi membangun rumah tangganya (start dari titik nol lagi), dengan kepribadian dan sikap mental baru yang lebih sesuai dan dapat diterima oleh kedua belah pihak,......... itulah sebagian kisah nyata, korban CINTA itu BUTA.
Bagaimana dengan Cinta mu, BUTA atau MELEK ?