30 Oktober 2009

Jawaban Pertanyaan Pengunjung Blog (JPPB-2)


Jawaban Pertanyaan Pengunjung Blog psikosomatik-ku

Pertanyaan dari : Ibu Widia, Meike, Ina (Jakarta) dan Bapak Simon, Armain (Jakarta), Reza (Sukabumi), Diki (Bandung), Yanto (Surabaya), Putu (Bali).
Pertanyaan sbb :
1. Apakah terapi Psikosomatik Koh Leman mempunyai efek samping ?
Jawaban :
Tidak ada efek samping, karena terapi psikosomatik Koh Leman tanpa obat dan tanpa sentuhan, client (pasien) hanya diajak berkomunikasi secara lisan dan tulisan, diberikan pencerahan dan bimbingan untuk menyembuhkan penyakit psikosomatiknya.
2. Apakah penyakit Psikosomatik itu berbahaya jika dibiarkan ?
Jawaban :
Pertanyaan tersebut akan saya jawab dengan beberapa contoh kasus dan silahkan anda sendiri menilai dan menjawab pertanyaan anda.

Contoh Kasus 1,

Misalnya orang yang Phobia (Ketakutan) kepada KECOA, lagi nyetir mobil dijalan TOL, kecepatan mobil 120 KM/jam, entah dari mana datangnya,......... tiba-tiba ada seekor KECOA hinggap ditanggannya, orang tersebut kaget luar biasa dan sangat ketakutan,......... pertanyaannya apa yang akan terjadi dengan mobil yang sedang dikemudikannya dan orang-orang yang berada didalam mobil tersebut (misalnya ia sedang pergi bersama anak dan istrinya), bagaimana dengan mobil lain yang berada didekatnya ???

Contoh Kasus 2,

Misalnya orang yang hobinya berbohong (pembohong) atau penipu,.......... keluarga, teman, atasan, rekan kerja, kebanyakan orang dibohongi dan atau di tipunya,......... bagaimana menurut anda ???

Contoh Kasus 3,

Misalnya suami atau istri yang egois, otoriter, temperamental, cemburuan, mau enak dan menang sendiri, dsb,........ bagaimana nasib keluarga dan anak-anaknya ???

Contoh Kasus 4,

Misalnya karyawan yang ngak PD, minder, ragu-ragu, lelet, malas, ngeyel (bandel), tidak produktif dll,.......... bagaimana dengan nasib karyawan tersebut dan bagaimana kinerja perusahaan dengan kwalitas karyawannya seperti itu ???

Contoh Kasus 5,

Misalnya Keluarga yang amburadul, broken home, bercerai, dll,......... bagaimana nasib mereka, khususnya anak-anak mereka ???

Contoh Kasus 6,

Misalnya anak-anak broken home, super nakal, liar, tidak dapat diatur, melawan dan tidak menghormati orang tua, pergaulan bebas, NARKOBA dll,......... bagaimana masa depan anak tersebut, juga orang tua atau keluarganya ???

Kasus lainnya silahkan lihat dan pelajari dari lingkungan sekitar kita, silahkan dinilai sendiri, apa dampak negatipnya apa bila hal tersebut menimpa kita ???

3. Dari kisah nyata yang saya baca ada beberapa kasus yang proses penyembuhannya menurut saya cukup lama, bisa sampai 18 s/d 20 kali terapi, pertanyaannya,......... mengapa terapinya kok lama ?
Jawaban :
Karena proses seseorang sampai menderita penyakit Psikosomatik memakan waktu yang panjang dan lama, tahunan bahkan sampai puluhan tahun atau bahkan seumur hidupnya.

Apakah penyakit Psikosomatik yang diderita sesorang selama puluhan tahun atau seumur hidupnya, dapat disembuhkan hanya dengan satu kali atau dua kali terapi ?

4. Pertanyaan Ibu Ana (Surabaya),
Saya sudah menikah selama 9 tahun punya 2 orang anak, kehidupan cinta dan sex dengan suami selama ini oke-oke saja, tapi kenapa ya, sejak 6 bulan terakhir saya merasa begitu hambar dan tidak ada gregetnya lagi ?
Jawaban :
Anda berdua, suami-istri harus introspeksi, mengkaji ulang seluruh perjalanan hidup perkawinan anda, cari perubahan apa yang telah terjadi pada diri anda berdua, khususnya 6 bulan terakhir ini, bandingkan dengan waktu pacaran dulu dan waktu awal perkawinan, dimana anda berdua sedang mesra-mesranya, cinta banget juga sedang hot-hot nya.
Bila anda jeli melihatnya, biasanya ada perubahan drastis dari kepribadian dan sikap mental anda berdua (lihat dan baca kembali, Karakter dan Kepribadian).
Topeng yang anda berdua kenakan waktu pacaran dan waktu mesra-mesranya sekarang telah dicopot, akibatnya jadi seperti yang dirasakan saat ini, ayo usahakan semampunya untuk memakai topeng itu kembali dan sesuaikan juga sikap mental anda berdua, kembalilah seperti masa bahagia dulu, semoga berhasil dan kembali greng,........ saya doakan ya.
5. Pertanyaan Ibu Faridah (Palembang),
Saya telah menikah selama 2,5 tahun, tanpa anak, suami saya sifatnya jelek, otoriter dan temperamental, bagaimana cara merubahnya ?
Jawaban :
Waktu pacaran dulu kamu tahu tidak sifat suamimu ?, kalau tahu artinya kamu memang berani mengambil resiko, kalau tidak tahu artinya suamimu pandai bersandiwara.
Untuk merubahnya, kalau kamu tidak mampu memberikan saran dan masukan kepada suamimu, mintalah bantuan keluarga atau sahabat yang paling disegani oleh suamimu untuk menasehatinya, yang harus diingat baik-baik adalah jangan sekalipun kamu membiarkan suami mu melakukan KDRT, karena nanti akan semakin sering, keterusan dan semakin parah, kamu harus berani melaporkannya jika terjadi KDRT, juga harus minta pertolongan dari seorang ahli yang mampu membantumu dan suami, jika saran saya telah dilaksanakan dengan baik dan benar tapi masih belum berhasil atau GAGAL !!!,......... tetaplah berusaha dan selalu berdoa kepada Tuhan mohon petunjuk dan pertolongan Nya.
Demikian jawaban yang dapat diberikan, semoga bermanfaat dan berguna bagi kita semua, untuk pertanyaan lainnya yang belum sempat saya jawab, tunggulah jawaban nya di JPPB-3, terima kasih atas perhatiannya.

27 Oktober 2009

Jawaban Pertanyaan Pengunjung Blog (JPPB-1)


Jawaban Pertanyaan Pengunjung Blog psikosomatik-ku

Pertama-tama perkenankanlah saya menyampaikan salam sejahtera kepada Bapak, Ibu dan para sahabat ku pengunjung blog Koh Leman, diiringi doa semoga kita semua selalu berada dalam keadaan sehat dan selalu dalam perlindungan Tuhan YME,......... Amin.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena e-mail kalian semua baru dapat Koh Leman jawab sekarang, bukan tidak perhatikan terhadap semua pertanyaan yang masuk, tapi karena keterbatasan waktu yang ada, sehingga sebagian pertanyaan dari para sahabat baru dapat dijawab sekarang,......... jangan marah dan kecewa ya.
Koh Leman tidak dapat menjawab pertanyaan Bapak dan Ibu satu persatu, karena jumlahnya e-mail yang masuk cukup banyak, untuk pertanyaan yang bersifat pribadi mohon maaf tidak dapat dijawab melalui forum ini.
Jawaban pertanyaan yang senada atau kurang lebih sama maksudnya akan disatukan dan untuk pertanyaan Bapak, Ibu yang tidak dijawab, silahkan baca kembali dengan cermat dan teliti tulisan yang ada di blog ini, karena jawabannya ada disana.
Semoga jawaban yang diberikan dapat memberikan pencerahan dan pemahaman yang lebih baik terhadap penyakit Psikosomatik kita.
Pertanyaan dari Ibu Ani, Widia, Nelly, Yuli (Jakarta), Teti (Bandung), Mei Ling (Semarang), Sri M (Surabaya), Bpk Arman, Rudy, Hendrik (Jakarta), Tomi (Lampung), Sigid (Bogor), Yanto (Surabaya), Suryansyah (Banjarmasin), yaitu :
1. Kenapa banyak sekali orang yang menderita penyakit Psikosomatik ?
Jawaban :
Hasil penelitian menyebutkan bahwa minimal 7 dari 10 orang menderita penyakit Psikosomatik dan penderita Psikosomatik tidak memandang suku, strata, derajat, tingkat pendidikan dll, jadi apakah ia seorang kepala negara, menteri, presdir, direktur, orang kaya sampai dengan tukang ojek dll, bisa menderita penyakit Psikosomatik.
Orang banyak menderita penyakit Psikosomatik, karena dalam kehidupan, kita sering kali menerima emosi-emosi yang negatip (baik disengaja ataupun tidak), emosi tersebut mengakibatkan luka-luka emosi atau luka batin, itulah penyebab Psikosomatik.
2. Apa yang dimaksud dengan luka Emosi atau luka Batin dan apa penyebabnya ?
Jawaban :
Luka Emosi atau luka Batin adalah suatu peristiwa atau suatu kejadian yang negatip yang terekam dan masuk kedalam pikiran bawah sadar kita.
Penyebab luka Emosi atau luka Batin adalah :
- Rasa takut berlebihan atau ketakutan
- Rasa bersalah dan tidak berdaya
- Rasa kecewa dan sakit hati
- Rasa benci, marah dan dendam
- Kejadian traumatik
- Materi (uang) dan harta
- Pengakuan dan penghargaan diri berlebihan, gila hormat, gengsi, jabatan, pangkat dll
- Perilaku negatip dari keluarga atau orang-orang dekat disekitar kita
- Dan lain sebagainya.
3. Mengapa penyakit Psikosomatik, tidak pernah terdengar sebelumnya ?
Jawaban :
Saya tidak tahu jawabannya,.......... mungkin masyarakat kita selama ini baru perhatian kepada penyakit fisik (jasmani), sedangkan penyakit psikis (penyakit yang berkaitan dengan jiwa/rohani) belum mendapat perhatian atau masih diabaikan.
Dari pengalaman saya sendiri sebagai psikoterapis, pertanyaan tersebut diatas adalah sangat wajar, karena memang demikian adanya,........ bahkan mendengar kata psikosomatik saja, untuk kebanyakan orang baru yang pertama kali, walaupun mereka telah menderita penyakit Psikosomatik selama puluhan tahun dalam hidupnya.
4. Penyakit Psikosomatik termasuk penyakit apa ?
Jawaban :
Psikosomatik termasuk penyakit jiwa, tapi kelasnya masih ringan sampai sedang, jadi belum dapat dikategorikan gila (lupa ingatan).
Tapi tanpa disadari penyakit tersebut mempengaruhi dan merugikan hidup dan kehidupan mereka, juga merugikan orang-orang dekatnya.
5. Mengapa penyakit Psikosomatik merugikan orang lain (selain sipenderita) ?
Jawaban :
Saya akan menjawab dengan contoh kasus saja, misalnya penderita Psikosomatik memiliki perilaku suka berbohong, suka memfitnah, suka bikin gosip, suka membuat resah dan bikin susah, temperamental, histeris dll, apakah perilaku tersebut diatas tidak merugikan orang lain ?
Baiklah untuk kali ini 5 buah pertanyaan yang saya jawab terlebih dahulu, yang lainnya menyusul, tunggulah jawaban Koh Leman berikutnya di JPPB-2,......... terima kasih atas perhatiaannya.